mixreadymix.com – Jika pada artikel sebelumnya kita membahas kendala yang biasa terjadi pada saat proses pengecoran secara umum (kendala yang sering terjadi pada saat proses pengecoran).
di artikel ini kita mengajak anda untuk mengenal apa saja kendala teknis yang terjadi pada proses pengecoran secara khusus.
penting untuk memahami apa saja kendala teknis yang terjadi pada saat proses pengerjaan karena akan berpengaruh langsung dengan bentuk konstruksi yang sedang di kerjakan.
1. segregasi
Segregasi pada beton cor adalah kecendrungan terpisahnya campuran . Hal ini terjadi akibat kurangnya kelecakan pada campuran adukan dan sangat berpengaruh terhadap kualitas kesempurnaan konstruksi.
Ada dua jenis segregasi yaitu terpisahnya agregat yang lebih kasar dari agregat halus dan terpisahnya air dan semen dari adukan.
cara penanggulangan segregasi pada beton:
- Hitung sekala pencampuran air pada campurandengan tepat.
- Sesuaikan penggunaan agregat kasar dan agregat halus.
- Penambahan paisr kasar atau halus agar lebih kohesif jika sudah terjadi segregasi.
- Menambahkan jumlah semen pada batas tertentu untuk menjaga workabilitas yang bertambah.
baca juga : 7 penyebab segregasi pada beton dan cara penanggulanganya
2. SHRINGKAGE (SUSUT)
shringkage adalah penyusutan beton ke volume yang lebih kecil yang menyebabkan retak rambut 1-2mm.
penyebab shringkage (susut) pada beton :
- kelembaban udara pada saat proses pengecoran.
- campuran agregat yang tidak memenuhi syarat.
- proses pengadukan yang tidak merata (biasanya pada proses pengerjaan dengan sitemix)
- faktor air semen yang terlalu tinggi.
penanggulangan shringkage :
menggunakan curing compound agar memperkecil resiko shringkage
Type curing compound yang dapat anda gunakan adalahn :
1. Sodium silicate based material.
- Meresap ke dalam beton.
- Mempercepat proses hidrasi semen yang ada di permukaan struktur sehingga retak akibat susut beton dapat di hindari.
- Agar lebih sempurna, penggunaan/penyemprotan harus diulang antara 1-3 hari.
2. Wax based material.
- Membentuk lapisan membran di permukaan beton.
- Lapisan membrane tersebut akan mengatur kecepatan evaporasi.
- Untuk aplikasi beam, coloum, menggunakan clear curing compound.
- Untuk aplikasi jalan beton semen sebaiknya menggunakan white pigmented
3. BUG HOLES
Bug Holes adalah rongga rongga kecil pada permukaan beton akibat udara yang terjebak pada saat proses pengadukan beton.
Penanggulangan Bug Holes:
- Penggunaan mold oil yang tidak bersifat “sticky” seperti water based mold oil dapat membantu mengurangi bug holes.
- Dalam penggunaan water based mold oil harus sesegera mungkin (maks. 6 jam) dilanjutkan dengan pengecoran.
- Memodfikasi mix design agar beton lebih kohesif diantaranya dengan menaikkan kadar pasir sehingga dapat me minimize bug holes.
- Mengingat posisi flens yang miring dan cenderung menghambat udara untuk keluar sehingga bug holes tidak seluruhnya hilang, dapat diperbaiki dengan finishing untuk memperbaiki tampilan girder.
4. BLEEDING
Bleeding adalaha air yang naik di permukaan beton di sertakan turunya agregat kasar ke bagian bawah.
penyebab bleeding pada beton
- campuran adukan yang terlalu basah.
- campuran yang tidak tepat antara agregat kasar dan agregat halus sehingga tidak mampu menahan air ke permukaan.
penanggulangan bleeding pada beton
Menambah kandungan “finer” antara lain dengan :
1. Mengkombinasi pasir kasar dengan pasir yang lebih halus atau dengan Abu batu. Tujuan dari penambahan ini agar campuran beton lebih “kohesif”
2. Menaikkan jumlah semen (sampai batas tertentu). Dari penambahan ini maka admixture yang dibutuhkan untuk menjaga workabilitas akan bertambah.
kami lampirkan harga beton cor readymix/ jayamix terbaru
No | Klasifikasi Mutu | Harga / m3 | Keterangan |
1 | B0 | IDR 690.000 | Unit Standar |
2 | K175 | IDR 770.000 | Unit Standar |
3 | K200 | IDR 790.000 | Unit Standar |
4 | k225 | IDR 820.000 | Unit Standar |
5 | K250 | IDR 850.000 | Unit Standar |
6 | K300 | IDR 890.000 | Unit Standar |
7 | K350 | IDR 920.000 | Unit Standar |
8 | K375 | IDR 940.000 | Unit Standar |
9 | K400 | IDR 970.000 | Unit Standar |
10 | K450 | IDR 1.095.000 | Unit Standar |
11 | K500 | IDR 1.180.000 | Unit Standar |